Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang terdiri atas
berbagai suku bangsa dan agama. Keragaman tersebut menghasilkan budaya yang
kaya dan beragam. Masuknya pengaruh hindu-budha abad ke-5 di Indonesia
menyebabkan terjadinya akulturasi atau percampuran budaya, antara budaya lokal
masyarakat Indonesia dengan budaya/tradisi Hindu-Budha.
Akulturasi kebudayaan yaitu suatu proses pencampuran unsur-unsur kebudayaan
yang satu dengan kebudayaan yang lain, sehingga membentuk kebudayaan baru,
dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak menghilangkan
unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tesebut. Kebudayaan Hindu-Budha yang
masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja, melainkan melalui proses
pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa
menghilangkan unsur-unsur asli. Hal ini disebabkan karena, masyarakat Indonesia
telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga masuknya
kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan
Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha hanya bersifat melengkapi
kebudayaan yang telah ada (budaya lokal/asli) di Indonesia. Perpaduan budaya
Hindu-Buddha melahirkan akulturasi yang masih terpelihara dan berkembang sampai
sekarang. Akulturasi tersebut merupakan hasil dari proses pengolahan kebudayaan
asing yang sesuai dengan kebudayaan Indonesia.
Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha pada awalnya tumbuh dan berkembang di
wilayah India. Peradaban tersebut tumbuh di lembah Sungai Indus, yang
perkembangannya sudah terjadi sejak kurang lebih 2000 tahun yang lalu.
Pada awalnya kebudayaan Hindu merupakan perpaduan antara bangsa Arya dengan
bangsa Dravida. Jauh setelah Hindu berkembang di India kemudian juga muncul
agama Budha yang dibawa dan diajarkan oleh Siddharta Gautama.
Dalam perkembangan selanjutnya agama Hindu-Buddha tidak hanya berkembang di
India, namun juga ke wilayah Indonesia. Penyebaran agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha ke Indonesia tidak terlepas dari hubungan dagang yang sudah
berlangsung lama antara India dengan Indonesia. Kemungkinan hubungan dagang
antara India dengan Indonesia sudah terjadi sejak awal abad pertama masehi.
Hubungan dagang tersebut terjalin karena didukung oleh letak strategis
Indonesia yang berada dalam jalur perdagangan Internasional.
![]() |
Peta persebaran pengaruh agama Hindu-Buddha di Asia |
Hipotesis para ahli
tentang teori masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia
1. Teori Kolonisasi
- Hipotesa
Ksatria
Majumdar menyatakan bahwa ada petualang India setelah sesampainya di
Indonesia membangun koloni. Para kolonis ini kemudian mengadakan hubungan
dagang dan mendatangkan para seniman dari India untuk membangun candi-candi di
Indonesia.
C.C Berg menyatakan bahwa kebudayaan India itu dibawa oleh orang-orang
India yang sesampainya di Indonesia mereka menikah dengan puteri-puteri
bangsawan/ pemuka masyarakat Indonesia. Setelah menikah, mereka menjadi raja di
Indonesia dan menurunkan dinasti-dinasti
J.L Moens menghubungkan berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di
Indonesia dengan runtuhnya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di India. Sehingga dia
menafsirkan bahwa keluarga/ dinasti raja India yang runtuh itu meninggalkan
India untuk pergi ke Indonesia dan mendirikan kerajaan di Indonesia.
- Hipotesa Waisya
N.J korm berpendapat bahwa pengaruh India di Indonesia datang dari bangsa
India sendiri yaitu dari kaum pedagang. Dimana selain berdagang mereka
melakukan pernikahan dengan penduduk pribumi.
- Hipotesa Brahmana
Menurut J.C van Leur, bila dilihat dari upacara-upacara yang dilakukan
maupun bahasa yang dipergunakan di lingkungan keratin merupakan kebudayaan
khusus para brahmana. Jadi van Leur menyimpulkan bahwa yang membawa pengaruh
India itu adalah kaum brahmana
2. Teori Arus Balik
Menurut F.D.K Bosch, dalam proses akulturasi kebudayaan ini bangsa
Indonesia turut berperan aktif. Pada mulanya, orang-orang dari India yang
membawa agama Hindu dan Buddha yaitu dari golongan intelektual melalui jalan
dagang yang lajim dilalui para pelancong dengan menumpang kapal dagang. Setelah sampai di
Indonesia, mereka kemudian diundang untuk memberi suatu sinar kehinduan pada
masyarakat Indonesia. Setelah orang Indonesia ini masuk agama Hindu- Budha
kemudian mereka sendiri belajar ke India lalu kembali pulang dan aktif
menyebarkan agama Hindu-Budha di Indonesia.
Hasil Akulturasi
kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan Asli Indonesia
Hasil kebudayaan akulturasi tersebut terlihat dari beberapa aspek, yaitu :
1. Bidang Sosial
![]() |
Tingkatan Sistem Kasta |
Setelah masuknya Hindu-Budha terjadi perubahan dalam tatanan sosial
masyarakat Indonesia, yang tadinya sistem pembagian kerja yang mengadopsi
sistem sosial masyarakat zaman prasejarah, berubah menjadi pembagian masyarakat
atau sistem kasta. Sistem kasta ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
a. Kasta Brahmana terdiri atas para
Brahmana/pendeta.
b. Kasta Ksatria terdiri atas para bangsawan
(kepala (Raja) dan anggota lembaga pemerintahan) serta prajurit.
c. Kasta Waisya terdiri atas para pedagang
dan petani.
d. Kasta Sudra terdiri atas para pekerja atau
budak.
2. Bidang Ekonomi
Dalam hal ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia,
disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum
masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia.
1. Bidang Pemerintah
Masuknya Hindu-Buddha terjadi juga perubahan dalam sistem pemerintahan,
yang tadinya sistem Primus Interpares, yang dipimpin oleh seorang
kepala suku atau orang yang dituakan dalam kelompok masyarakat tertentu,
berubah menjadi sistem Kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja, yang berkuasa
secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturunan dewa yang memiliki kekuatan,
dihormati, dan dipuja, sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah
wilayah kerajaan secara turun-temurun serta meninggalkan sistem pemerintahan
kepala suku (Primus Interpares).
1. Bidang Pendidikan
Masuknya Hindu-Buddha juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia
dalam bidang pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal
tulisan. Namun, dengan masuknya Hindu-Buddha sebagian masyarakat Indonesia
mulai mengenal budaya baca dan tulis. Adapun bukti pengaruh dalam pendidikan di
Indonesia yaitu dengan digunakannya bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dalam
kehidupan sebagian masyarakat Indonesia.
2. Bidang Kepercayaan
Sebelum masuk pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia, bangsa Indonesia mengenal
dan memilih kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang (animisme dan
dinamisme). Masuknya agama Hindu-Buddha mendorong masyarakat Indonesia mulai
menganut agama Hindu-Buddha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan asli,
seperti pemujaan terhadap roh nenek moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi
semacam sinkretisme yaitu penyatuan paham-paham lama seperti animisme,
dinamisme, totemisme, dalam keagamaan Hindu-Budhha.
3. Seni dan Budaya
Pengaruh kesenian India terhadap perkembangan kesenian Indonesia terlihat
jelas pada bidang-bidang :
Seni Bangunan
Seni bangunan yang menjadi bukti berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di
Indonesia pada bangunan Candi. Candi Hindu maupun Buddha yang ditemukan di
Sumatera, Jawa, dan Bali pada dasarnya merupakan perwujudan akulturasi budaya
lokal dengan bangsa India. Pola dasar candi merupakan perkembangan dari zaman
Prasejarah tradisi Megalitikum, yaitu punden berundak yang mendapat
pengaruhHindu-Buddha, seperti Candi Borobudur.
![]() |
Candi Borobudur merupakan tipe punden berundak asli Indonesia yang mendapat pengaruh budaya Hindu-Buddha |
Seni Sastra
Pada periode awal di Jawa Tengah terdapat pengaruh sastra Hindu yang cukup
kuat. Pada periode tengah, bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran atas
karya India, contohnya : Kitab Bharatayudha, Mahabharata, dan Ramayana.
Seni Rupa
Seni rupa dapat berupa patung dan relief. Patung dapat kita lihat pada
penemuan patung Buddha berlanggam Gandara di Bangun Kutai, serta patung Budha
berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi Selatan). Selain patung terdapat
pula relief-relief pada dinding candi, seperti relief Candi Borobudur yang
mengisahkan tentang riwayat sang Buddha serta suasana alam Indonesia, terlihat
dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu,
terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan
asli Indonesia, karena lukisan seperti itu tidak pernah ditemukan pada
candi-candi yang ada di India.
![]() |
Relief pada dinding Candi Borobudur yang menceritakan tentang Riwayat sang Buddha |
![]() |
Relief pada dinding Candi Borobudur yang menggambarkan tentang Perahu Bercadik |
|
|
Kebohongan.. hanya teori.. tidak ada fakta ... pendapat hanya dari ilmuwan barat yg memiliki skill bohong setan semata...
BalasHapusItu bukan perahu bercadik milik orang india..
Tapi gambar kapal itu adalah cerita nabi nuh as...
Yg jelas manusia tidak mengenal kasta.. allah swt tidak mengelompokkan manusia berdasarkan kasta...
Jadiiii... jangan memposting ilmu pengetahuan kebohongan... kalau anda mau pintar dan cerdas bacalah Al-Qur'an... itu sumber ilmu yg paling sempurna...
Thank's
Kebohongan Palalu bacot doang
HapusRasis lo sama agama lain di besarin cmn agama islam doang emang di agama lo ga diajarin apa ga boleh rasis kepada semua orang / agama?
BTW Agama Hindu dan Buddha tertua dari agama islam
Hapusga pernah bljr sejarah kalao ga tau jgn banyak bacot deh @jhon rush
^Gak usah komen kalo mulut kotor deh.
HapusArtikelnya bermanfaat kak, ini saya juga punya artikel tentang Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha, smoga dpt saling melengkapi
BalasHapus7 Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha